Showing posts with label agriculture. Show all posts
Showing posts with label agriculture. Show all posts

Sunday, September 14, 2008

Cara Mudah Memperbanyak Tanaman-2

SETEK BATANG

Cara setek batang biasanya dilakukan pada tanaman berzat kayu atau tanaman yang memiliki kadar air cukup tinggi.

Caranya :

  1. Lakukan pemotongan pada jarak kurang lebih 15-20 cm dari pucuk daun.
  2. Agar terhindar dari kerusakan jaringan, gunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih.
  3. Sebaiknya kurangi jumlah daun untuk menghindari terjadinya banyak penguapan. Bungkus dengan kantong plastik untuk menjaga kelembapan dan suhu yang tetap.
  4. Tanam ½ bagian batang potongan ke dalam media penyemaian (pasir halus) yang telah disiapkan dalam wadah atau pot.
  5. Siram secara teratur.
  6. Setelah 2-3 minggu biasanya akar akan bermunculan, pertanda tanaman baru dapat dipindahkan ke dalam pot lain dengan menggunakan media tanam yang sesungguhnya (media siap pakai).

SETEK DAUN

Cara ini tidak berlaku untuk semua jenis tanaman. Paling cocok dilakukan pada tanaman yang memiliki daun yang kandungan airnya tinggi seperti Begonia, Sancivera, Siclantus, cocor bebek, lipstick dan violces.

Caranya :

  1. Pilih daun yang tua dan kuat.
  2. Tancapkan daun tersebut pada media penyemaian yang telah disiapkan (berupa kantong plastik kecil).
  3. Letakkan kantong tersebut pada tempat yang teduh dan kering.
  4. Semprot dengan sedikit air untuk menjaga kelembapannya.
  5. Sekitar 3 minggu bila tunas baru telah diperkirakan kuat, pindahkan pada pot lain yang telah diisi media siap tanam.

MEMBELAH

Cara ini hanya bisa diterapkan pada tanaman yang memiliki daun yang berhubungan langsung dengan pangkal akar. Biasanya akarnya menyerupai umbi atau rimpang, di antaranya tanaman Calathea, rejeki, Aglonema tak berbatang , Caladium, Costus, pisang-pisangan (Heliconia), honje, dan sebagainya.

Caranya :

  1. Pilih tanaman di dalam pot yang terlihat mulai padat.
  2. Angkat sebagian dari dalam pot, dan bersihkan akar-akarnya dari tanah.
  3. Belahlah menjadi beberapa bagian sama rata (masing-masing bagian memiliki akar dan daun yang sehat).
  4. Tanamlah bagian-bagian yang telah dipisahkan itu pada pot-pot yang telah diisi dengan media tanam yang cocok.
  5. Letakkan pada tempat yang teduh sampai akar-akar baru tumbuh dan kuat, selanjutnya siap ditaruh di mana saja.

MEMISAH ANAKAN

Tanaman Spider lily (Lili paris), Episcia (daun tembaga), beberapa jenis Bromelia yang memiliki anak tumbuh dengan tangkai penghubung dari induknya, adalah beberapa jenis tanaman yang mudah dikembangbiakkan dengan cara memisahkan anak-anaknya.

Caranya:

  1. Perhatikan anak tanaman mana yang layak dipisah, yaitu yang telah memiliki sedikit akar-akar kecil.
  2. Potong tangkai penghubung induk dan anak itu.
  3. Dalam satu wadah, tanamlah beberapa anak-anak yang telah dipisahkan ini pada pot yang telah diisi media tanam.
  4. Taruh di tempat teduh dan siram secara teratur.

MENCANGKOK BATANG

Di antara berbagai macam cara pengembangbiakan, cara ini yang agak sulit. Meski pada tanaman berzat kayu dapat dilakukan dengan cara setek, cara cangkok pun sering dilakukan, karena cangkok batang merupakan sistem pembiakan yang sempurna karena tidak mengubah bentuk serta struktur tanaman.

Caranya:

  1. Pilih batang yang bagus.
  2. Dengan pisau tajam, buat dua keratin melingkari batang dengan jarak kurang lebih 7-10 cm.
  3. Sayat kulit batang dan kelupas kulitnya.
  4. Bagian dalam kayu yang terbuka dibersihkan dari sisa-sisa kulit, untuk menghindari pembusukan.
  5. Siapkan kantong plastik sebagai pembungkus berisi tanah untuk membalut batang yang terkelupas.
  6. Ikat kedua ujungnya dengan kuat, agar tanah tidak keluar.
  7. Beri tusukan beberapa lubang pada plastik pembungkus untuk sirkulasi udara.
  8. Siramlah secara teratur sebaiknya dengan menyemprot.
  9. Setelah kurang lebih 3-4 minggu, bila akar telah keluar, saat itu hasil cangkokan sudah dapat dipotong dan dipindahkan.

Saturday, September 6, 2008

Perkembangbiakan Alami & Buatan Pada Tanaman

Seperti layaknya mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat berkembang biak. Perkembangbiakan tanaman secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan secara alami dan juga buatan. Perkembangbiakan alami adalah perkembangbiakan tanaman oleh tanaman itu sendiri secara alami atau dibantu oleh alam. Sedangkan perkembangbiakan secara buatan adalah perkembangbiakan tanaman yang mendapat campur tangan manusia.

Tanaman berkembangbiak secara alami melalui berbagai macam cara. Tanaman berkembangbiak secara alami dengan 2 cara yaitu generatif dan vegetatif. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran.

Perkembangbiakan secara vegetative dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar.

Perkembangbiakan secara vegetative alami dengan rizhoma terlihat pada terbentuknya jahe, sedangkan akar rimpang atau runner atau batang menjalar pada permukaan tanah adalah seperti terbentuknya strawberry. Untuk perkembangbiakan dengan anakan contohnya nanas, pisang, salak, dan lidah buaya. Anakan yang telah tumbuh harus segera dipisah dari induknya dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman induk dan akar anakan tersebut.

Perkembangbiakan dengan campur tangan manusia adalah rundukan, cangkok, stek, okulasi, sambung pucuk, penyusuan dan kultur jaringan. Perkembangbiakan dengan rundukan adalah cara perkembangbiakan dengan cara membengkokkan cabang dan dibenamkan ke dalam tanah dengan melukai bagian cabang yang akan dibenamkan untuk mempercepeat tumbuhnya akar. Perkembangbiakan seperti ini adalah perkembangbiakan dari tanaman melati, jambu monyet dan ketimun.

Perkembangbiakan buatan yang banyak dikenal oleh masyarakat lainnya adalah cangkok. Tanaman berkayu hampir semuanya dapat dicangkok dan pengerjaan cangkok sebenarnya sangat mudah, hanya saja perlu memperhatikan beberapa hal saja yaitu waktu mencangkok, pemilihan batang dan pemeliharaan cangkokan. Pilihlah batang yang tidak terlalu tua, kuat, subur dan tidak mengandung penyakit. Lebih bagus lagi bila banyak buahnya. Cangkok baik dilakukan pada saat musim penghujan. Selain cangkok, stek jugatermasuk perkembangbiakan buatan yang mudah untuk dilakukan.

Anda dapat memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman untuk menghasilkan bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. Beberapa macam stek adalah stek akar untuk mengembangkan jambu biji, cemara, sukun, stek batang untuk kentang, ubi jalar, stek cabang untuk mangga, rambutan, jeruk, kopi, dan teh serta stek daun untuk begonia, sanseviera dan cocor bebek. Untuk anda yang menginginkan hasil perkembangbiakan yang hasilnya bagus dapat memilih okulasi untuk mengembangbiakkan tumbuhan.

Okulasi dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas diambil dari tanaman induk yang unggul dan ditempel ke tumbuhan yang berakar kuat. Sayangnya okulasi membutuhkan waktu lama untuk berhasil, kira-kira 12-24 bulan. Pilihan lainnya adalah sambung pucuk yaitu cara yang menempelkan batang induk untuk disambung dengan batang bawah yang ditanam dari biji. Untuk tanaman buah atau tanaman yang sulit dikembangbiakkan dengan cara lain, penyusuan merupakan cara yang paling cocok. Penyusuan dilakukan dengan cara menyambung 2 buah batang yang sama besar yang telah disayat miring dan diikat sampai kira-kira 3 minggu setelah itu ikatannya bisa dilepas.

Sampai saat ini perkembangbiakan tanaman berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Para peneliti di seluruh dunia menaruh perhatian khusus terhadap penelitian perkembangbiakan tanaman untuk menghasilkan tanaman baru supaya mendapatkan hasil tanaman yang terbaik. Penelitian di bidang pangan berupaya untuk menghasilkan tanaman pangan dengan kualitas nomor satu untuk mendapatkan bibit unggul.

Bibit tanaman yang terbaik dapat menjadi komoditas ekspor yang berujung dengan bertambahnya kas negara dari devisa yang dihasilkan. Kultur jaringan merupakan hasil dari perkembangan teknologi pertanian yang dapat menghasilkan bibit unggul serta varietas baru. Kultur jaringan juga dapat dilakukan untuk pelestarian jenis tanaman tertentu yang mulai langka. Kultur jaringan memerlukan pendidikan khusus yang dilatarbelakangi dengan pendidikan kimia dan biologi. Untuk melakukan kultur jaringan diperlukan media dengan berbagai bahan campuran seperti garam mineral, asam amino, gula vitamin dan hormone tumbuhan yang dilakukan dalam keadaan suci hama.

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis merupakan faktor yang terdapat dalam tanaman seperti benis, varietas, hormone serta lainnya. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, suhu, air dan udara. Seperti mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat beradaptasi dengan lingkungan serta perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis, atau morfologis.

Tanaman sebenarnya memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan iklim, hama penyakit, absorbsi tanah serta pembatasan respirasi yang ditunjukkan dengan perubahan struktur tubuh tanaman tersebut. Adaptasi tanaman dapat berlangsung dengan baik bila tanaman dipindahkan dari tempat lain ke tempat yang kondisinya hampir serupa. Walaupun telah ada rekayasa pengetahuan dan teknologi namun supaya proses pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik maka hendaknya jangan memindahkan tanaman ke tempat yang kondisinya benar-benar berbeda.



Source. duniatanaman.com

Saturday, June 21, 2008

Pupuk daun

Pupuk daun merupakan salah satu jenis pupuk anorganik majemuk. Disebut demikian karena pembuatan pupuk daun bertujuan agar unsur-unsur yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh daun atau untuk pembentukan zat hijau daun. Itulah salah satu kelebihan pupuk daun. Penyerapan unsur hara dalam pupuk daun memang dirancang berjalan lebih cepat dibanding dengan pupuk akar. Tanaman akan tumbuh cepat dan media tanam tidak rusak akibat pemupukan yang terus menerus. Oleh karena itu, pemupukan melalui daun dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pupuk akar. Sayangnya, pupuk daun mempunyai sifat cepat menguap sehingga pelaksanaannya hanya pada pagi atau sore hari saja.
Di pasaran, pupuk daun dijual dalam bentuk cair di botol atau bubuk/ serbuk yang dikemas alumunium foil. Bentuk tersebut menyebabkan perbedaan dalam pemakaiannya. Sebelum digunakan, pupuk cair diencerkan terlebih dahulu dengan air hingga mencapai konsentrasi sesuai anjuran di label kemasan. Pupuk dalam bentuk serbuk juga dilarutkan sejumlah air sesuai petunjuknya.

Friday, June 20, 2008

Pupuk akar

Disebut pupuk akar karena cara pemberiannya dengan menaburkan atau menyiramkan ke media tanam dengan harapan dapat diserap oleh bulu-bulu akar tanaman secara optimal. Melalui akar tanaman, pupuk ditranslokasikan kedalam jaringan daun sebagai unsur utama fotositesis. Ada pula yang mengartikan bahwa pupuk akar merupakan pupuk untuk merangsang pertumbuhan akar.

Sebagai pupuk majemuk, bahan penyusun pupuk akar terdiri dari dua atau lebih unsur hara. Biasanya, pupuk ini mengandung unsur hara makro seperti N, P dan K. oleh karena itu pupuk tersebut dikenal dengan pupuk NPK. Pupuk ini selalu mencantumkan ketiga unsur tersebut dengan kadar yang berbeda-beda. Misalnya, NPK 15 : 15 : 15 yang artinya kandungan N sebesar 15%, P sebesar 15%, dan K sebesar 15%.

Agar tidak keliru, sebaiknya sebelum membeli pupuk kita perlu menyebutkan nama merek dagang atau kadar NPKnya. Hal itu karena menentukan kadar NPK untuk tanaman hias tertentu memang agak sulit. Para praktisi menyarankan penggunaan pupuk majemuk hanya memperhatikan kandungan unsur N saja karena unsur ini berguna untuk pertumbuhan tanaman secara vegetatif. Namun, praktisi lain tetap menganjurkan untuk memperhatikan unsur N, P dan K karena ketiganya sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak.

Tuesday, June 17, 2008

Pupuk untuk tanaman hias

Saat ini, pupuk dijual di pasaran dengan beraneka merek, bentuk dan warna. Berdasarkan bahannya, ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan anorganik. Sementara secara aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk daun dan pupuk akar.

Pupuk organik diperoleh dari hasil dekomposisi bahan alami, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sementara pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dari bahan kimia dengan kandungan unsur-unsur hara tertentu. Berdasarkan kandungan unsur haranya dikenal pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

Pupuk organik mempunyai kandungan bahan aktif yang berbeda-beda, tergantung sumber bahan bakunya. Ada empat jenis pupuk organik yang umum dipakai, yakni pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan humus.

Pupuk kandang terbuat dari pembusukan kotoran ayam, itik, kambing, sapi, babi, dan kuda. Pupuk kandang yang baik bertekstur remah/tidak lengket dan tidak berbau seperti aslinya. Kompos merupakan hasil dari dekomposisi dedaunan, jerami, alang-alang, dan sampah organik. Sementara pupuk hijau berasal dari pelapukan daun dan ranting tanaman kacang-kacangan (keluarga Leguminosae).

Pupuk organik dapat dibuat sendiri karena caranya relatif mudah. Namun, bila alasannya repot, kita dapat membeli pupuk organik hasil olahan pabrik. Oleh karena sudah melalui proses teknologi, pupuk organik tersebut memiliki bentiuk dan cara kerja yang sama dengan pupuk anorganik/pupuk kimia. Kelebihan lain, kadar unsur hara telah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta pemakaiannya relatif efisien dan efektif.

Beragam merek pupuk organik dijual dipasaran dalam bentuk cair atau padat (serbuk/bubuk). Biasanya, di label kemasan pupuk selalu dicantumkan kandungan bahan baku pembuatan dan kandungan unsur hara.

Selain pupuk organik, adapula pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang diproduksi oleh pabrik. Pupuk tersebut dikenal dengan pupuk anorganik. Saat ini, beragam merek pupuk anorganik dijual di pasaran dengan beraneka bentuk, warna, dan cara penggunaannya. Komposisi pupuk tersebut ada yang terdiri atas satu unsur hara saja (pupuk tunggal) dan lebih dari satu unsur hara (pupuk majemuk lengkap/PML).

Dibandingkan dengan pupuk tunggal, penggunaan PML lebih efisien, karena tidak perlu menimbang atau menakar pupuk seperti pada pupuk tunggal. Hal ini disebabkan PML sudah mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Berdasarkan cara pemakaian, pupuk majemuk dibedakan menjadi pupuk akar dan pupuk daun.

Tuesday, June 3, 2008

Merawat Tanaman: Dalam atau luar ruangan Saat Penghujan

Tanaman indoor dan outdoor jangan dibiarkan saat penghujan tiba karena akibatnya bisa fatal Iho. Ada kok perlakuan khusus bagi keduanya.

Penghujan merupakan musim yang patut diwaspadai bagi hobis tanaman indoor maupun outdoor. Mengapa? Sebab musim hujan bisa membikin tanaman bisa cepat mati. Hal ini disebabkan kondisi lembab yang ditimbulkan musim hujan tersebut.

Yang jelas kelembaban mikro di sekitar tanaman makin meninggi. Akibatnya tanaman rentan ditumbuhi jamur dan bakteri. Bagaimana cara merawat tanaman ini selama musim penghujan?
Selama musim hujan, tanaman harus sering dipangkasi. Pemangkasan daun ini berfungsi untuk mengurangi kelembaban maikro di dalam tanaman. Seperti apa daun yang perlu dipangkas? Daun yang wajib dipangkas adalah yang jadi penyebab kelembaban berlebih di sekitar batang tanaman.

Kebanyakan jenis tabulampot yang berdaun lebat wajib mengalami proses pemangkasan. Daun yang dipangkas adalah daun muda atau susu yang tumbuh mengarah ke dalam batang tanaman. Orang Jawa lazim menyebutnya dengan istilah tunas wiwilan. Karena jadi penyebab kelembaban tinggi pada tanaman, tunas ini sebaiknya dipotong saja. Tunas ini pun dalam tanaman jarang kebagian sinar matahari. Sehingga proses berganti dengan cepat. Apalagi kalau hujannya tidak rutin. Nah, fungsi Dolomit adalah menyetabilkan pH tanah sehingga akar tanaman tetap mudah menyerap hara.

Pemberian Dolomit ini cukup mudah. Untuk tanaman yang berada di dalam pot berdiameter 40 s/d 50 cm, pemberian Dolomit cukup 5 sendok makan dengan cara ditebar di sekitar permukaan tanah. Paling cocok ditebar saat awal-awal musim hujan. Dengan Dolomit, daun tanaman terhindar dari pembusukan. Pembusukan daun ditandai dengan warna menguning lalu coklat kering.

Media ini memiliki kelebihan mampu menahan air dan pH-nya tidak gampang turun.
Saat hujan itu, media perlu dikurangi sedikit saja. Contoh kasus pada pot anggrek. Bila mengunakan media arang, maka jumlah arangnya harus dikurangi saat penghujan. Bila akar anggrek belum membelit arang, sebaiknya diambil arang tersebut. Hal ini untuk menghindari pembusukan pada akar dan batang anggrek. Baru saat musim kemarau, arang bisa ditambahi lagi. Inilah perbedaan perawatan musim hujan antara tanaman indoor yang bermedia bukan tanah.

Tip ketiga adalah memberikan pupuk NPK. Pupuk ini cukup mudah pemakaiannya. Caranya dipendam di dalam media tanam sejauh 15 cm dari batang tanaman. Saat terkena air hujan, pupuk ini akan larut dengan sendirinya di dalam tanah. Jika pemberian dilakukan saat kemarou, maka pupuk ini horus dilarutkon dolam air dulu, lalu disiramkan di sekitar akar.
Tip keempat adalah penyemprolan fungisida. Penyemprotan fungisida ini bisa dicampur dengan insektisida.

Untuk menghindarkan penyemprolan yang sia-sia, lihat kondisi cuaca terlebih dahulu. Bila hari ini hujan dan besok tidak, mako besok paling baik menyemprotkan kedua bahan tadi. Atau bila pagi hari ini cerah, maka bahan tersebut bisa disemprotkan. Obat ini akan mengering dan melapisi tanaman dalam waktu 2-3 jam setelah semprot.

Penyemprotan paling bagus dilakukan seminggu 2 kali. Efektif penyemprotan dilakukan pagi dan sore. Pagi antara pukul 06.00 s/d 08.00. Karena saat pagi hari stomata terbuka lebar dan serangga lagi aktif menyerang sehingga tepat pada sasaran. Usahakan menggunakan spray kecil dan semprot pada permukaan daun bagian bawah karena merupakan tempat sarang hama.

Tip kelima adalah melakukan penggemburan dan penyiangan pada tanah. Tanaman outdoor yang memakai media tanah harus digemburkan. Hal ini berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah terutama memperbaiki porositasnya.

Tip keenam adalah menempatkan pot tersebut lebih tinggi dari tanah. Fungsinya agar terhindar dari genangan air. Beberapa kota atau lahan di rumah Anda, pastinya akan terkena banjir atau tergenang air sebagian. Pot yang tergenang akan membuat tanah selalu lembab, hal ini fatal untuk akar karena bisa membusuk. Cara paling mudah adalah menempatkan pot pada pilar atau rak.

Friday, April 4, 2008

Perawatan Dasar Anthurium - bag 1

Daun jadi elemen penting dalam perawatan khusus bagi Anthurium, karena tanaman hias ini memiliki citra berharga dari bagian daunnya.
Bagi orang awam, biasanya mereka menganggap tanaman yang mendapat segala perawatan akan tumbuh sesuai yang diharapkan. Namun sayangnya, tidak semua tanaman hias menerima setiap perlakuan si empunya. Bahkan terkadang, perlakuan perawatan seperti pelayanan hotel bintang lima, dapat membuat si Raja Daun asal Brazil ini mogok tumbuh atau bahkan malah sakit-sakitan karena datangnya hama dan penyakit. Perlakuan perawatan yang sangat minim juga sangat mempengaruhi lambatnya pertumbuhan tanaman ini. Secara umum, penyiraman dan pemupukan bagi Anthurium dirasa belum cukup, melihat tujuan komersil guna memperoleh kualitas yang baik dari produksi tanaman ini. Berbeda dengan sifat tanaman pangan/ kebun yang lebih memprioritaskan kuantitas, dibandingkan kualitasnya.
Pengetahuan mengenai pertanian minimal tentang tanaman, menjadi dasar dan modal utama dalam memulai bisnis daun ini. Tidak harus mencari di bangku kuliah, pengetahuan tentang tanaman dapat diperoleh secara langsung dari internet dengan menggunakan mesin pencari (search engine), seperti
http://www.google.co.id/ dengan menggunakan kata kunci: anthurium+perawatan; anthurium+hama+penyakit, dsb. Selain itu, buku, majalah, tabloid, atau koran tentang tanaman juga sudah banyak dilahirkan dari para penulis-penulis berbakat dan berpengalaman. Adanya pengalaman juga menjadi faktor penting setelah pengetahuan. Sebab pengetahuan tanpa pengalaman belum sempurna rasanya. Pengalaman minimal pernah melakukan kegiatan bercocok tanam. Sedikit banyak pernah mengetahui sifat-sifat tanaman yang ditanamnya.
Seperti merawat anak, merawat Anthurium ini juga diperlukan pengetahuan mengenai sifat dan ciri-cirinya. Sifat Anthurium secara umum memerlukan kondisi lingkungan dengan suhu 20-27 o C, kelembapan yang cukup tinggi, serta sistem pencahayaan sekitar 60%. Tidak perlu melakukan pengukuran, hanya saja selayaknya kita bisa merasakan kondisi lingkungan di tempat perawatan, dalam arti tidak terlalu ekstrim.
Perlakuan perawatan yang terlalu ekstrim (berlebihan) dari si pemiliknya, biasanya Anthurium akan menunjukkan gejala menuningnya daun yang akan menyebabkan kering dan menjadi coklat, berlubang, kemudian gugur.
Perawatan umum Anthurium :
1. Pemupukan
2. Pencahayaan, secara otomatis diperoleh dari sinar matahari yang bisa diatur intensitasnya
3. Penyiraman
4. Pembersihan media tanam
5. Pengobatan

Wednesday, April 2, 2008

The Paid Anthurium

Anthurium are relatively easy to grow, have attractive foliage and under the proper environment, produce long lasting flowers year round. They are durable and will survive as an indoor foliage plant for a remarkable period of time, even under adverse conditions.
Anthurium prefer a growing media that is coarse and well drained. The potting media should be of a peat moss base with a 1:1:1 ratio of peat moss, pine bark and perlite. Plants when they are young should be planted in a mix that is not quite so coarse, to retain moisture. The soil should be settled firmly around the roots and the root system should fill the pot before the plant is stepped up to a larger pot size.
While Anthurium are able to handle dryness around the root ball, they need to be watered thoroughly and allowed to dry slightly before watering again. Allowing the plant to dry out will greatly slow down the growth cycle. Drying out can also cause the tip to burn and root damage, while over watering can also cause root damage and sudden yellowing of leaves.
Anthuriums as a rule (indoors) will take about as much light as you can provide them with-but not direct sunlight. Lower levels of light will slow down or cease flower production. The foliage type species will tolerate lower light levels as they grow in some of the shasiest areas in their natural habitat. Leaves emerging under lower light may stretch and/or become distorted.A quick word on nutrition. Most growers use a slow time release fertilizer on their plants. Fertilizing should not be an issue for quite a few months. If you are going to fertilize, use a light solution of a 3:1:2 ratio and it is probably best to dilute to 1/4 strength.
Anthuriums are susceptible to the usual pests that visit out indoor plants, such as aphids, scales, mealybugs and thrips. Thrips and "mealy" are found more on new growth. You can also find aphids feeding on the flower buds. Scales seem to be particularly fond of the tough bird nest type. The best method of insect control is to monitor your plants and treat them before they get out of hand. There are some "insecticidal soaps" which work well on the soft insects, but scales may need a stronger insecticide. Under low humidity conditions spider mites may show up. One of the best ways to stay clear of the use of chemicals is with periodic wiping of the foliage and a gentle sparay of water. Make sure not to forget the undersides.
The biggest disease problem that you will face indoors is Rhizoctonia. This is caused by high temperature and humidity coupled with soil that is poorly drained. Don't over water and if you must replant, use a well drained soil, for that will be your best defense. Chemically, Rhizoctonia can be controlled with a wide range of fungicides. The best approach is prevention via cultural practices.


Wednesday, March 26, 2008

Cara Mudah Memperbanyak Tanaman

Merawat tanaman hias, sama halnya dengan merawat seorang anak. Diperlukan perawatan ekstra khusus di tahap awal perkembangannya, tahap pembuahan, hingga tahap di saat tanaman sudah berumur cukup tua.

Pada saat tanaman sudah mulai tua, perhatikan bagaimana penampilan tanaman anda di dalam sebuah pot yang ukurannya tidak bertambah besar mulai dari tanaman dewasa. Biasanya, daun-daun sudah mulai rimbun dan menutupi media tanam, tangkai terlalu panjang, dan pot sudah terlihat padat dan sesak. Sama halnya dengan manusia apabila sudah beranak-cucu pastilah rumah yang dihuni terasa semakin sesak. Saat itu pula manusia perlu berpindah membangun rumah baru.

Bagi anda, itulah saat yang tepat untuk melakukan pembiakan tanaman kesayangan anda.
Sebenarnya, tanaman memiliki kemampuan sendiri untuk berkembang biak secara alami.
Tanaman mampu melakukan perkembangbiakan sendiri dengan cara menyebarkan biji-bijinya yang telah tua ke lahan baru. Namun demikian, masih sangat diperlukan campur tangan manusia apabila tujuan kita untuk mempercepat proses perbanyakan tanaman itu sendiri.

Ada beberapa cara dalam membantu perbanyakan tanaman disesuaikan dengan karakteristik masing-masing tanaman. Beberapa cara yang mudah dilakukan adalah :

Stek batang, cara yang paling mudah dan sederhana.
Cara stek batang biasanya dilakukan untuk tanaman berzat kayu atau tanaman yang tangkainya berkadar air banyak, salah satu contoh adalah Cordelyn.

Stek daun, untuk jenis tanaman tertentu.
Paling cocok dilakukan pada tanaman yang memiliki daun yang kandungan airnya tinggi, seperti contoh : Begonia, Sancivera, Lidah Mertua, Siclantus, Cocor bebek, dan Violces.



Membelah, untuk tanaman yang memiliki umbi akar atau rimpang.
Hanya diterapkan pada tanaman yang memiliki daun yang
berhubungan langsung dengan pangkal akar. Dan biasanya, akarnya membentuk umbi atau rimpang, contohnya : Aglonema tak berbatang, Calathea rejeki, Caladium, Costus, Heliconia, Honje, dan sebagainya.

Memisahkan anak.
Untuk jenis tanaman yang memiliki anakan yang tumbuh dengan tangkai penghubung dari induknya, seperti Spider Lily (Lili Paris), Episcia (daun tembaga), beberapa jenis Bromelia.



Mencangkok batang
.Hanya cocok dipakai untuk tanaman berzat kayu, agak sulit dilakukan, namun cara perbanyakan ini tidak akan mengubah bentuk dan struktur tanaman.

Sunday, March 23, 2008

Sedikit Persembahan untuk Pertanian Indonesia-1

Pertanian, satu kata yang sering dilihat, dibaca dan didengar oleh hampir semua pihak di berbagai media. Namun, pertanian tidak banyak dikenal dan diperhatikan oleh banyak pihak pula. Konteks pertanian hanya dijadikan materi dalam wacana dan perdebatan hal layak, serta sorotan berita. Pertanian berasal dari kata dasar ‘tani’, yang artinya suatu usaha manusia untuk bercocok tanam/ menanam tanaman di suatu lahan, dalam skala besar atau kecil, dengan berbagai macam tujuan. Kegiatan pertanian yang biasanya dimaksudkan untuk tujuan komersil dan pelestarian, biasa dikenal dengan istilah budidaya.
Pada mulanya, kegiatan pertanian dikenal secara alami sejak zaman Batu. Pada masa itu, manusia memulai kegiatan pertanian tanpa pengajaran dan pengetahuan, dalam artian mereka melakukan kegiatan bercocok tanam dengan sendirinya karena dorongan rasa pemenuhan rasa lapar. Seiring dengan perubahan zaman dan budaya, bercocok tanam bukan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga lebih diarahkan kepada kebutuhan sebagai mata pencaharian ekonomi ataupun penghasilan tambahan dalam hidup.

Dalam skala yang sangat besar, kebutuhan pangan menjadi prioritas utama di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara agraris yang berpotensi menjadi negara produsen komoditas pertanian. Dalam perkembangannya, Indonesia mampu menjadi negara produsen dan mampu berswasembada pangan. Namun penurunan dan penyusutan terus saja terjadi dari berbagai aspek kendala. Petani semakin terpuruk akibat langkanya persediaan pupuk nasional serta turunnya harga komoditi pertanian. Selain itu pula, serangan hama penyakit dan bencana alam semakin menekan posisi para petani di Indonesia. Lahan pertanian semakin menyusut, digantikan oleh lahan perumahan.

Di suatu kesempatan, kami bersama-sama mencoba menyediakan wadah bagi petani di suatu daerah di wilayah Desa Sukagalih, Megamendung, Bogor Jawa Barat. Kebanyakan petani daerah Sukagalih merupakan petani penggarap. Di daerah tersebut, kami melakukan survei, pengamatan dan tanya jawab dengan beberapa petani. Sebagian besar petani di Desa ini merupakan petani sayuran, seperti tomat, cabai, brokoli, sawi, tanaman hias dan obat dan sedikit yang membuka sawah dan jagung. Pada lahan yang lebih tinggi, banyak pengusaha tanaman hias dan sayuran organik membuka lahan organik yang komoditasnya lebih banyak disalurkan ke Jakarta.

Tidak banyak kegiatan penyuluhan yang masih aktif dan kontinyu dilakukan. Padahal begitu banyak potensi lahan pertanian dan hasil komoditinya yang dapat membantu petani. Kami sempat berbincang dengan salah satu ketua kelompok tani yang tentunya masih aktif mengadakan kegiatan dan forum pertanian. Kelompok tani biasanya menyediakan wadah bagi para anggotanya, baik petani pemilik ataupun penggarap untuk saling berbagi pengalaman dan informasi. Dalam kenyataannya dari beberapa kelompok tani yang terbentuk, hanya ada beberapa saja yang masih aktif mengadakan kegiatannya.
Bersambung ...


Saturday, February 23, 2008

My First Experiment Journey

In my used to know, Fluctuating Asymmetry (FA) is right and left size differences of organism. Lens (1999) was studied that measurements of FA can provide a sensitive early warning system for monitoring stress effects in highly threatened ecosystems.
I have been done some work for my experiment discussed about FA wing size of Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) from cabbage field and reared from caterpillar Crocidolomia pavonana (Lepidoptera: Pyralidae).
Eriborus argenteopilosus is one of parasitoids usually parasitizes effectivelly some of cabbage and corn caterpillar such C. pavonana, Spodoptera litura, and Helicoverpa armigera
in the field.
I used TPSdig 2 ( Rohlf 2004) program to measure wing size and FA of parasitoid.
I digitized landmark in each dot wing venation BY TPSdig 2 program.

To get the finally FA size, I used formula :

Centroid x = ∑ (x1-xn) / 13 ; Centroid y = ∑ (y1-yn) / 13

Explanation :

x1 = first size dot from X.
xn = n size dot from X.
y1 = first size dot from Y.
yn = Nn size dot from Y.
n = number all of dot.

Distance n = SQRT [ (xn - centroid x)2 + (yn-centroid y)2 ]

Explanation :

xn = size of n dot from X.

yn = size of n dot from Y.

Finally, we can get FA :

FA = │ wide of right wing-wide of left wing │