Saat ini, pupuk dijual di pasaran dengan beraneka merek, bentuk dan warna. Berdasarkan bahannya, ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan anorganik. Sementara secara aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk daun dan pupuk akar.
Pupuk organik diperoleh dari hasil dekomposisi bahan alami, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sementara pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dari bahan kimia dengan kandungan unsur-unsur hara tertentu. Berdasarkan kandungan unsur haranya dikenal pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk organik mempunyai kandungan bahan aktif yang berbeda-beda, tergantung sumber bahan bakunya.
Pupuk kandang terbuat dari pembusukan kotoran ayam, itik, kambing, sapi, babi, dan kuda. Pupuk kandang yang baik bertekstur remah/tidak lengket dan tidak berbau seperti aslinya. Kompos merupakan hasil dari dekomposisi dedaunan, jerami, alang-alang, dan sampah organik. Sementara pupuk hijau berasal dari pelapukan daun dan ranting tanaman kacang-kacangan (keluarga Leguminosae).
Pupuk organik dapat dibuat sendiri karena caranya relatif mudah. Namun, bila alasannya repot, kita dapat membeli pupuk organik hasil olahan pabrik. Oleh karena sudah melalui proses teknologi, pupuk organik tersebut memiliki bentiuk dan cara kerja yang sama dengan pupuk anorganik/pupuk kimia. Kelebihan lain, kadar unsur hara telah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta pemakaiannya relatif efisien dan efektif.
Beragam merek pupuk organik dijual dipasaran dalam bentuk cair atau padat (serbuk/bubuk). Biasanya, di label kemasan pupuk selalu dicantumkan kandungan bahan
Selain pupuk organik, adapula pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang diproduksi oleh pabrik. Pupuk tersebut dikenal dengan pupuk anorganik. Saat ini, beragam merek pupuk anorganik dijual di pasaran dengan beraneka bentuk, warna, dan cara penggunaannya. Komposisi pupuk tersebut ada yang terdiri atas satu unsur hara saja (pupuk tunggal) dan lebih dari satu unsur hara (pupuk majemuk lengkap/PML).
Dibandingkan dengan pupuk tunggal, penggunaan PML lebih efisien, karena tidak perlu menimbang atau menakar pupuk seperti pada pupuk tunggal. Hal ini disebabkan PML sudah mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Berdasarkan cara pemakaian, pupuk majemuk dibedakan menjadi pupuk akar dan pupuk daun.
No comments:
Post a Comment